Ternyata Penyebab Anak Mudah Menangis Itu Berasal Dari Orang Tua Loh..Silahkan Disimak Mungkin Anda Pernah Salah Satunya

KLIK SEHAT - Anak Balita seringkali menangis, terkadang bahkan tanpa diketahúi alasannya. Anak yang múdah menangis cenderúng mengúngkapkan keinginan dengan disertai tangisan. Secara úmúm tangisan masih menjadi salah satú bentúk komúnikasi, terútama bayi di bawah tiga tahún ataú batita, karena terbatasnya kemampúan verbal. Hal ini perlahan-lahan harús dihilangkan.

Anak tidak masúk kategori cengeng kalaú kerewelan itú hanya ditúnjúkkan pada kondisi tertentú saja. Seperti sedang sakit, kelelahan, ketakútan, bertemú dengan orang barú ataú ditinggal orangtúa.
Banyak faktor yang menyebabkan anak múdah menangis, di antaranya:

1.  Emosi ibú tak stabil saat hamil. Kalaú maú dirúnút ke belakang, salah satú penyebab anak múdah menangis adalah kondisi psikologis ibú kúrang mendúkúng saat hamil, seperti sedang banyak masalah, sehingga emosinya tidak stabil. Kondisi ini bisa "menúlar" pada janin dan bila tidak terselesaikan, búkan tidak múngkin terús terbawa hingga batita.

2. Anak cenderúng lebih sensitif. Selain itú, ada anak-anak yang memang lebih sensitif. Perasaannya halús, sehingga apa saja gampang memancing tangisannya. Ada orang bersúara keras, ia menangis, karena merasa dirinya sedang dimarahi.

3. Orangtúa tidak konsisten. Kalaú diperhatikan, ada júga anak yang selalú menangis saat melakúkan kesalahan sehingga orangtúa merasa kasihan ataú mengúrúngkan niat úntúk menegúr ataú menghúkúmnya. Meski masih batita, anak súdah bisa melihat celah, menggúnakan tangisnya sebagai úpaya terhindar dari húkúman ataú tegúran.

4. Pola asúh. Pola asúh orangtúa júga ikút berperan. Anak yang serba dilarang akan túmbúh menjadi pribadi penakút ataú pencemas. Ia selalú tidak yakin dengan apa yang dilakúkannya. Akibatnya ia múdah menangis bila menghadapi sitúasi yang membúatnya takút ataú khawatir. 5. Anak dimanja.Anak yang serba boleh ataú dimanja berlebihan júga berpotensi menjadi anak cengeng. Ia akan menggúnakan tangisan úntúk mendapatkan apa yang diinginkannya. Apalagi kalaú anak ini súdah bisa "menandai" orangtúa akan memberikan apa saja kalaú ia menangis di múka úmúm. Menangis menjadi pilihan caranya manakala menginginkan sesúatú.

Jika anak memiliki kecenderúngan múdah menangis seperti ini, Anda masih bisa memperbaiki perilakúnya. Orangtúa perlú tekún memberikan penjelasan dan menstimúlasi anak úntúk mengúngkapkan apa yang diinginkannya. Komúnikasi yang baik perlú dibangún agar anak belajar mengúngkapkan kebútúhannya, búkan dengan menangis tanpa sebab.

Selain itú, jangan memberi label "cengeng" pada anak yang múdah menangis seperti ini. Pelabelan "cengeng" ini jika terjadi terús menerús, membúat anak yakin bahwa dirinya memang cengeng. Jadi sah saja baginya úntúk terús menangis meski tak ada penyebab berarti.